THE CONCEPT OF INDEPENDENT LEARNING JOHN DEWEY’S PROGRESSIVISM GENRE PERSPECTIVE IN LEARNING MATHEMATICS

Authors

  • Pangestu Danang Wiguna IAIN Peklongan
  • Ranti Arum Andalas Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
  • Diyan Ayu Sri Lestari Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
  • Laely Agustina Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
  • Nurul Husnah Mustika Sari Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
  • Nalim Institut Agama Islam Negeri Pekalongan

Keywords:

independent learning, progressivism, john dewey, mathematics learning

Abstract

Abstract

Independent learning which was initiated by the Minister of Education and Culture, Nadim Makarim, and the philosophy of progressivism by John Dewey had an underlying cause that focuses on providing opportunities for students to develop their potency together with thoughts to find the solution for every problem in their daily life. This research shows us that the genre of Progressive Perspektive’s John Dewey is relevant to the mathematics learning method. In this case, Independent learning is created by Education and Culture Minister (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) that want to build the education better with increase the analism ability, reasoning, and finding the solution of the problem to take on the challenges in 21 Era, also with packed all of the learning processes behave fun for all people who involve there. That thing is relevant with independent learning essential that is to improve the potential of teacher and student. Then, the genre of Progressive Perspective’s John Dewey focuses that the education is centered by the student, not a teacher to prepare all student can take on their era. Both of the things are relevant with improvement skills expectation that wants to achieve of independent learning. At the Independent learning, all of the ability is used to solve the problem in life that so can usefully for themself and people around them.

Keywords: independent learning, progressivism, John Dewey, mathematics learning

 

Abstrak

Merdeka Belajar yang digagas oleh Mendikbud Nadiem Makarim dan aliran filsafat progresivisme John Dewey memiliki benang merah yang berfokus pada pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi dan pemikirannya agar dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan. Artikel ini merupakan review literature yang bertujuan untuk mengetahui relevansi dari merdeka belajar perspektif aliran progresivisme dalam pengembangan pembelajaran matematika. Hasil penelitian menunjukan bahwa merdeka belajar perspektif aliran progresivisme John Dewey berkaitan dengan pembelajaran matematika. Dalam hal ini, merdeka belajar dirumuskan karena enteri Pendidikan dan Kebudayaan ingin kualitas pendidikan menjadi lebih baik dengan peningkatan kemampuan analisis, penalaran, dan pemecahan masalah guna menghadapi tantangan di abad 21, serta dikemas dengan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi semua yang terlibatal tersebut sesuai dengan esensi merdeka belajar itu sendiri yaitu pengembangan potensi yang ada pada guru dan siswa. Kemudian, aliran progresivisme John Deweyerpandangan bahwa pendidikan berpusat kepada siswa bukan kepada guru serta berfokus dalam perkembangan kemampuan siswa dalam belajar sebagai bekal berkehidupan di zaman yang tengah dijalani. Kedua hal tersebut sesuai dengan einginan peningkatan kemampuan yang hendak dicapai dalam Merdeka Belajar. Dalam proses pembelajaran matematika sendiri, kemampuan-kemampuan tersebut digunakan untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan dalam kehidupan hingga dapat bermanfaat bagi kehidupannya sendiri hingga orang lain.

Kata kunci : merdeka belajar, progresivisme, John Dewey, pembelajaran matematika

References

Aiman, F. dan I. K. (2020). Konsep Merdeka Belajar Pendidikan Indonesia Dalam Perspektif Filsafat Progresivisme. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 12(2 juli), 155–164. https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/konstruktivisme/index

Aminah, S., Wijaya, T. T., & Yuspriyati, D. (2018). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Viii Pada Materi Himpunan. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 15–22. https://doi.org/10.31004/cendekia.v2i1.29

Apriliana, I. P. A. (2018). Tingkat kecemasan siswa SMK menghadapi ujian nasional berbasis komputer tahun 2018. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 8(1), 37. https://doi.org/10.25273/counsellia.v8i1.2341

Handayani, H. (2015). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman Dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 1(1), 142–149. https://doi.org/10.36989/didaktik.v1i1.20

Hidayat, W., & Sariningsih, R. (2018). Comparative histopathological study of pulmonary tuberculosis in human immunodeficiency virus-infected and non-infected patients. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 2(1), 109–118. https://doi.org/10.1016/S0962-8479(96)90008-8

Holisin, I. (2007). Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). Didaktis, 3(3), 1–68. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/didaktis/article/viewFile/255/199

Jamal, F. (2014). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Peluang Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh Johan Pahlawan. Jurnal MAJU (Jurnal Pendidikan Matematika), 1(1), 18–36. http://www.ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/mtk/article/view/232

Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep “Merdeka Belajar” Perspektif Aliran Progresivisme John Dewey. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(1 SE-Articles), 141–147. https://e-journal.my.id/jsgp/article/view/248

Musyarapah. (2017). The Role of Progressive Philosophy in the Curriculum Based on John Dewey’s Theory. Al-Hayat, 1 (1), 32–39.

Sherly, Dharma, E., & Sihombing, H. B. (2020). Merdeka belajar: kajian literatur. UrbanGreen Conference Proceeding Library, 1, 183–190.

Siagian, M. D. (2016). Kemampuan Koneksi Matematika Dalam Pembelajaran Matematika. MES (Journal of Mathematics Education and Science), 2, 58–67.

Sumartini, T. S. (2017). Analisis Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Mahasiswa Ptik Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika (Mosharofa), 5(2), 148–158. http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/jumlahku/article/view/139

Ternate, I., Utara, M., Ode, W., La, M., & Alumu, O. (2019). Integralisasi Budaya Dalam Sistem Pendidikan Nasional Usman Ilyas. 173–184.

Tohir, M. (2019). Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar. https://doi.org/10.31219/osf.io/67rcq

Wardhana, I. P., S, L. A., & Pratiwi, V. U. (2020). Konsep Pendidikan Taman Siswa sebagai Dasar Kebijakan Pendidikan Nasional Merdeka Belajar di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional, 232–242.

Wati, R., Dwi, Y., & Ningtyas, W. K. (2020). Analisis Kesalahan Koneksi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Kontekstual Ditinjau Dari Kemampuan Matematis Siswa. Jurnal Gammath, 5(1).

Wibowo, A. (2017). Pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik dan saintifik terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis dan minat belajar. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 4(1), 1. https://doi.org/10.21831/jrpm.v4i1.10066

Downloads

Published

2021-08-02